Ade Pratiwi
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP), Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang
menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan tinggi yang meliputi kegiatan
Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. KKN ini merupakan wujud dari pengabdian
kita kepada masyarakat. Pada dasarnya, pelaksanaan KKN merupakan pengamalan
dari teori yang kita pelajari semasa di perkuliahan dengan sistem pendekatan
kepada masyarakat dan sebagai sumbangan pikiran untuk tempat KKN.
KKN menjadi mata kuliah wajib bagi beberapa
jurusan di tiap-tiap Universitas, sebagai contoh di Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) yang melakukan KKN di berbagai daerah terpencil di Aceh. Kini sudah
dilakukannya KKN hingga periode ke 13 pada tanggal 25 Juli 2017 - 24 Agustus
2017 dengan periode kali ini tujuannya adalah Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Aceh Tengah terletak di dataran tinggi Gayo. Di
daerah yang sejuk ini, penduduknya didominasi oleh suku Gayo. Kami anggota KKN kelompok ATGH012 yang
terdiri dari 7 mahasiswa dengan berbagai jurusan ditempatkan di Desa Paya
Dedep, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Paya yang
berarti rawa, dan dedep yang berarti pohon dedep, karena dulunya tempat ini
banyak ditumbuhi oleh rawa dan pohon dedep. Sebelum akhirnya masyarakat Jawa
bertransmigrasi ke daerah ini dan menghuni daerah Paya Dedep, makanya daerah
tempat KKN kami ini rata-rata bersuku Jawa.
Seminggu sebelum dilakukan KKN, kami melakukan
survey pada daerah tempat KKN untuk mengetahui potensi yang ada di daerah
tersebut yang bisa diciptakan atau dikembangkan lagi untuk perencanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan nantinya. Diketahui masyarakat di desa Paya Dedep
bermata pencaharian petani, dengan komoditas utamanya kopi, lalu ada jeruk,
kesemek, jambu biji, dan sayur-mayur, serta peternakan kambing dan sapi.
Pertama sekali datang ke desa Paya Dedep, kami satu
kelompok sedikit kesulitan. Kesulitan tersebut seperti cuaca yang sangat
dingin. Berbeda dengan cuaca panas yang biasa kami dapat di kota Banda Aceh. Tempatnya
yang berliku-liku melewati bukit-bukit pegunungan. Apalagi perjalanannya yang
panjang memakan waktu hampir 10 jam dari kota Banda Aceh, sehingga membuat
kepala pusing. Tetapi hal tersebut tidak terasa lagi ketika kedatangan kami di
desa Paya Dedep, disambut dengan tangan terbuka oleh keramahan warga.
Dengan masyarakatnya yang rata-rata bertanam kopi,
maka setiap kami bertamu ke rumah warga, rasanya tiada hari tanpa minum kopi. Kopi
Gayo yang telah dikenal bahkan hingga keluar negeri ini memang sudah menjadi budaya
untuk daerah yang berada di dataran tinggi Gayo. Kami yang sebelumnya tidak
menyukai kopi, jadi ketagihan dengan kopi yang ditawarkan oleh warga ini.
Ada banyak kegiatan yang kami lakukan di desa
Paya Dedep ini, dari 1 bulan masa KKN, di minggu pertama kami fokus untuk
silaturrahmi ke rumah warga-warga untuk saling mengenal dan mendekatkan diri.
Kemudian kami lanjut dengan berbagai kegiatan kelompok dan individu sesuai
dengan jurusan kami masing-masing.
Adapun bentuk kegiatan kelompok kami di tempat
KKN seperti penomoran rumah, pembuatan nama dusun, gotong royong, bekerja sama
dengan Polindes untuk memberikan vitamin kepada anak-anak, serta ikut menjadi
panitia dalam memeriahkan 17 Agustusan. Hal tersebut kami lakukan bersama teman
sekelompok dan warga desa Paya Dedep.
Bukan hanya itu, tidak lupa kegiatan individu juga mewarnai hari-hari
kami di tempat KKN bersama dengan masyarakat, khususnya anak-anak yang sangat
antusias mengikuti gerak-gerik kami.
Di tempat KKN ini kami sudah dianggap sebagai
anak sendiri, menjadi bagian dari acara di kampung, ikut serta dan membantu
kegiatan kampung menjadi jadwal wajib kami. Banyak hal yang kami dapat dari
kegiatan KKN ini, teman, keluarga dan rumah dengan nuansa kekeluargaan, serta
pembelajaran hidup yang sangat berguna. Bahkan di hari terakhir kegiatan KKN
barulah terasa kehilangan dan tangispun pecah terasa akan jauh dari keluarga, terasa
waktu yang dijalani masih kurang dan terasa bahwa pengabdian yang kami lakukan
masih butuh lebih.
Kendatipun KKN itu adalah sebuah kewajiban kampus. Namun setelah melewati proses tinggal bersama masyarakat di desa, kegiatan KKN tersebut telah menyatukan kami dengan desa yang sangat
indah, keluarga yang nyaman merupakan tempat pengabdian yang tak terlupakan.
Banyak pelajaran penting yang kami dapat peroleh selama masa KKN tersebut.
Terima kasih atas rasa kasih yang kami terima selama ini, Paya Dedep akan
selalu kami kenang dan menjadi acuan kami untuk lebih baik dalam bermasyarakat
kelak.