Oleh Cut Najla Rahmatika
Mahasiswi Prodi Perbankan
Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Mungkin sebagian besar orang
yang menggeluti dunia bisnis memulai dengan modal yang besar agar bisa
mendapatkan keuntungan yang banyak. Pertanyaannya, apa mungkin kita berbisnis
dengan menggunakan modal kecil? “Mengapa tidak?”
Sebenarnya bagi pemula yang
sedang atau yang akan menggeluti dunia bisnis dan masih minimnya ilmu untuk
berbisnis seperti mahasiswa/i, bisa memulainya dengan modal yang kecil. Pengalaman
saya bersama sahabat saya yang berjualan takjilan pada saat bulan ramadhan
tahun lalu, bisa kita jadi sebagai sebuah contoh atau sample. Ceritanya begini.
Pada Ramadhan tahun lalu, saya dan sahabat saya berpikir ingin mempunyai
penghasilan sendiri untuk lebaran saat itu. Kami pada saat itu tidak punya dana
besar untuk mewujudkan rencana itu. Kami
punya dana Rp.100.000,- yang kami gunakan untuk membeli bahan bahan jualan seperti tepung, minyak goreng dan yang lain
lain. Uang itu pun, sebenarnya adalah
uang bulanan kami yang dikirim oleh orang tua dan kami sisipkan uang tersebut
untuk modal bisnis, berjualan menua takjil pada bulan Ramadhan.
Biasanya takjil adalah menu
makanan yang banyak digemari orang saat bulan puasa. Maka, pilihan kami
berjualan menu takjilan, sebagai sajian di bulan Ramadan. Maka, kami memulai
usaha menjual takjil seperti kelepon atau sering disebut juga onde-onde, risol dan pisang adabi. Cara yang kami lakukan
adalah dengan cara metitipkan di dua
tempat yaitu di tempat etalase kue depan bank Aceh dan di depan Mestro parfum.
Kegiatan bisnis takjil tidak
langsung kami lakukan pada hari pertama puas, kami baru memulai membuat kue untuk berjualan pada
hari kelima Ramadhan, karena pada saat ramadhan pertama sampai keempat kami
masih di kampung halaman. Hari pertama berjualan, kami membuat takjilan hanya membuat masing -masing tempat 35 kue
yang terdiri dari tiga jenis yaitu kelepon, risol dan pisang adabi. Langkah ini
dilaukan untuk melihat selera pembeli. Alhamdulillah,
Allah meberikan rezeki kepada kami,
takjilan yang kami jual, habis terjual di dua tempat yang kami titipkan.
Kami pun mendapatkan hasil yang cukup luamayan pada hari pertama yaitu Rp 56.000
dari laba bersih, dan selebihnya dipotong untuk biaya penarukkan etalase yaitu
Rp 200 per kuenya.
Pada hari kedua kami
berjualan dengan menu takjilan yang sama akan tetapi di buat lebih banyak dari
hari pertama berjualan Alhamdulillah
laku . Penghasilan dari uang penjualan kami tabung perharinya Rp20.000 untuk
menutupi modal awal yang sudah kami keluarkan. Lima hari kami berjualan
takjilan dan modal sudah tertutupi, lalu kami berpikir untuk melakukan inovasi
atau mengubah usaha kami. Alasan kami ya, tidak mungkin berjualan menu itu saja.
Kami takut bila pembeli akan bosan dengan menu takjilan. Lalu kami memutar
modal awal tadi untuk membuat menu takjilan yang baru, yaitu bubur dan minuman
es koteng dengan harga Rp 5.000 per cupnya. .
Kami pun mulai
dengan menjual menu tersebut di depan toko Mestro parfume. Kami tidak lagi
mentip di etalase, agar bisa mendatangkan untung yang lebih banyak. Alhamdullilah
jualan kami cukup diminati oleh pembeli, walaupun ada tinggal beberapa potong
kue yang kami buat, tetapi kami tidak patah semangat untuk berjualan. Kegiatan ini
kami lakukan sampai Ramadhan ke 25, karena kami pulang kampung untuk berhari
raya. Lumayan juga, kami sudah mengantongi Rp 997.000,- hanya dengan berjualan
takjilan pada bulan Ramadhan dalam jangka waktu 20 hari yang bermodalkan Rp
100.000,-. Ini adalah sebuah angkah yang
baik bagi kami mahasiswi yang berbisnis dengan modal yang kecil.
Dari pengalaman di
atas, bisa disimpulkan bahwa berbisnis itu tidak harus menggunakan modal
besar, apalagi sampai meminjam uang kepada orang atau pihak bank untuk memulai bisnis. Beruntunglah, jika
memulai berbisnis dengan modal besar dan memperoleh keuntungan yang besar juga.
Coba bayangkan jika kita memulai bisnis dengan modal yang besar?
“High risk,
High gain, No risk, No gain” semakin tinggi risiko, semakin tinggi keuntungan,
tanpa adanya resiko ,tak ada keuntungan.
Mungkin bagi
orang orang yang baru bergabung dalam dunia bisnis, bisa memahami kata kata
yang di atas bahwa berbisnis itu tidak perlu adanya modal besar ,akan tetapi
menggunakan modal kecil saja sudah cukup menambah wawasan kita. Apalagi jika
kita memulainya dengan modal kecil tapi kurang ilmu “nonsense”.
Bagi mahasiswa/i
yang ingin berbisnis, tetapi merasa tidak mampu dengan modal yang kecil. Bila
ilmu masih minim, bisa mencoba berbisnis seperti
kami lakukan. Hanya dengan mengeluarkan modal yang kecil ,risikonya pun tidak
terlalu tinggi dan mendapatkan keuntungan yang lumayan memuaskan. Tentu saja
bisnis semacam ini bisa dikembangkan lagi dan ditingkatkan dari bisnis
kecil menjadi usaha yang besar nantinya.
Jika kita berbisnis pastinya diperlukan modal,usaha,ikhtiyar, serta
kesabaran tidak ada dalam berbisnis langsung mempunyai keuntungan yang besar, pastinya
ada yang nama modal dan tekad untuk berusaha. Jika kita ingin berbisnis
sebaiknnya kita menggunakan modal usaha sendiri walaupun modal tersebut kecil
aau sedikit akan tetapi hasil dan keuntungan