Oleh : De Phonna Arista
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, Banda Aceh
M
|
engklaim takdir? Sebagian orang yang membacanya pasti akan
mempunyai kesan unik bahkan ada juga yang menganggapnya sebagai suatu ketidakmungkinan.
Adakah makhluk di muka bumi ini yang bisa mengklaim takdirnya?
Manusia harus mempunyai tuntutan pengakuan bahwa ia berhak memiliki
hak atas takdir baik dan buruknya sendiri. Takdir adalah sebuah misteri yang
hanya Allah yang tahu. Tidak ada yang bisa membaca takdir seseorang dengan
pasti. Jika seseorang mengetahui takdirnya yang baik, maka dia akan berjuang
keras untuk mendapatkan takdir baik tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika
seseorang tahu akan takdir buruknya, maka ia akan berputus asa bahkan sampai
melenyapkan dirinya sendiri. Pada zaman yang modern ini, banyak jalan manusia
untuk bisa mengklaim bahwa takdirnya adalah yang terbaik. Salah satunya dengan
menjadi Entrepreneur.
Setiap orang menginginkan perubahan dalam perjalanan hidup mereka,
yang memutuskan untuk berubah, sudah tentu menghadapi risiko dan tantangan.
Untuk orang yang ingin berubah, ia meyakini dan berpikir untuk tidak terlalu
cemas menghadapi masa depan. Keberanian mengambil keputusan menjadi wirausahawan,
sudah tentu berdasarkan pertimbangan yang mendalam dari suatu keinginan untuk
mencapai masa depan yang lebih baik. Jangan pernah malu dalam berwirausaha,
lakukan bisnis tersebut walaupun hanya dari bisnis kecil dahulu. Perlu kita sadari bahwa setiap orang
memliki bakat yang tersembunyi, seperti keberanian mengambil keputusan menjadi entrepreneur
untuk mengikuti bakat yang sesuai dengan keinginan dan dilandasi oleh niat yang
kuat.
Dengan berwirausaha, kita bisa menciptakan
lapangan pekerjaan baru dan membantu diri sendiri dan orang lain. Dengan mendirikan sebuah usaha, berarti wirausahawan
memberikan peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja pada
usaha yang diciptakannya. Hal ini menjadi salah satu keuntungan dalam
berwirausaha. Selain itu, berwirausaha
yang tidak kalah penting adalah membantu orang lain untuk memperoleh kerja dan
mengurangi pengangguran di kalangan masyarakat. Banyaknya pengangguran bisa
jadi membuka peluang kejahatan, karena susahnya mendapatkan uang, maka
pengagguran yang frustasi menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Sisi
positif bagi wirausahawan dalam konteks ini adalah membantu mengurangi tingkat
kejahatan dan menjadi ladang beribadah.
Berwirausaha berarti kita mengikuti jejak Rasulullah
yang merupakan entrepreneur sejati.
Rasulullah dari kecil sudah melakukan usaha dengan sangat jujur. Pernah
suatu saat Rasulullah ditanya oleh para sahabat, “Pekerjaan apa yang paling
baik ya Rasulullah ? Rasulullah menjawab, seorang bekerja dengan tangannya
sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR Al Bazzar).
Menjadi wirausahawan memiliki kebebasan untuk
menentukan sendiri keuntungan atas investasi dalam usahanya. Inilah salah satu
kelebihan berwirausaha, bebas memperoleh dan menentukan laba. Tapi ada hal yang
juga perlu diingat, jika ingin usaha maju, maka harus bisa menyisihkan laba dan
dijadikan sebagai tambahan modal supaya usaha bisa semakin berkembang.
Mengambil keuntungan dibolehkan dalam islam, asalkan tidak mendzalimi konsumen
kita yang menyebabkan kita mengambil keuntungan yang berlebihan, sehingga
menjadikan usaha kita tidak berkah. Jadi jangan pernah ragu mengklaim takdir
kita dalam berwirausaha karena dengan menjalankan usaha kita bisa mengubah
nasib masa lalu menjadi takdir yang lebih baik lagi.