Oleh Nurhayati, M.Pd
Kepala SD Negeri Kuta Batee, Trienggadeng, Pidie Jaya
Momen
kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tahun
ini yang tepatnya kita rayakan pada tanggal 24 Desember, mengisyaratkan kepada
kita untuk kembali mengingat wahyu yang pertama, turun kepada Nabi Muhammad
yaitu perintah Iqra’ (bacalah). Membaca merupakan kegiatan yang sangat diutamakan dalam Islam. Orang
bisa melakukan semua ibadah karena membaca.
Deklarasi Kabupaten Pidie Jaya sebagai Kabupaten
Literasi, yang dideklarasikan oleh
bupati dan Dinas Pendidikan kabupaten Pidie Jaya merupakan bagian dari
pelaksanaan perintah iqra’ tersebut. Tindak lanjut dari deklarasi tersebut Dinas
Pendidikan memerintahkan setiap satuan pendidikan agar menyusun program
literasi sesuai dengan kondisi sekolah dan program Menteri Pendidikan yaitu
membaca 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran.
Menyahuti
perintah Iqra’ SDN Kuta Batee mencoba
melakukan berbagai strategi agar kegiatan membaca menjadi budaya bagi seluruh
warga sekolah. Tujuannya agar warga sekolah menjadikan membaca sebagai sarapan
keseharian di sekolah. Kegiatan-kegiatan yang sudah diterapkan di sekolah
antara lain :
1.
Membaca
Senyap bagi guru
Membaca
senyap bagi guru dilaksanakan setiap hari selasa pukul 12.30 WIB, setelah
selesai PBM di kelas. Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan di sekolah, yang
dilaksanakan di ruang guru atau kadang-kadang di ruang pustaka. Guru-guru
memilih sendiri buku, kemudian membaca dalam suasana hening dan senyap. Buku
yang sudah dibaca isinya difahami dan dijadikan catatan harian guru. Catatan
dari membaca buku dikumpulkan, dijadikan satu PTK atau karya tulis guru yang
akan menjadi tagihan bagi kepala sekolah di akhir tahun sebagai prasyarat
pemberian nilai SKP guru.
2.
Membaca
Senyap Bagi siswa.
Kegiatan
membaca senyap bagi siswa hampir sama dengan kegiatan membaca senyap bagi guru.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa setiap hari Kamis, selesai proses belajar.
Siswa dibimbing untuk membaca tanpa bersuara dalam suasana senyap di lingkungan
sekolah, sebagian besar kegiatan berlangsung di teras sekolah dan bangku-bangku
taman. Guru juga ikut membaca bersama siswa. Siswa yang kurang lancar membaca, dikelompakkan
dan diberi bimbingan oleh guru. Kegiatan membaca senyap berlangsung selama lima
belas menit. Selesai membaca siswa dibimbing menulis apa yang sudah dibaca ke dalam
buku penghubung atau buku khusus.
3.
Membaca
Yasin setiap hari Jumat.
Membaca
yasin setiap Jumat di kabupaten Pidie Jaya merupakan anjuran bupati untuk
setiap sekolah dalam lingkungan Dinas pendidikan. SDN Kuta Batee menyahuti
anjuran bupati melakukan kegiatan baca yasin setiap pagi Jumat sebelum PBM
berlangsung. Kegiatan membaca yasin
dilaksanakan di halaman sekolah untuk
siswa kelas III sampai kelas VI dan seluruh dewan guru. Untuk kelas I dan II siswa masih
dibimbing untuk membaca surah pendek (Juz 30).
Kegiatan
yang sudah diuraikan di atas merupakan sebagian kecil kegiatan membaca yang
dilaksanakan SDN Kuta Batee, di samping rutinitas setiap pagi dalam kelas di awal
pembelajaran dimulai. Sekolah menginginkan tidak ada lagi siswa yang tidak
mampu membaca mulai dari kelas tiga. Program ini dilaksanakan sebagai wujud
anjuran Iqra bagi ummat islam juga menindaklanjuti peraturan mentri nomor tahun
tentang budaya baca.
Penulis
yakin sebagian sekolah lain di Pidie Jaya juga sudah melaksanakan program ini.
Harapan penulis dengan mengangkat kegiatan membaca senyap di SDN Kuta Batee
bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam mengembangnkan budaya baca di sekolah.