Oleh Naila Arifa
Siswa MAS Ruhul Islam Anak Bangsa
Ku berdoa di atas permukaan sajadah
Pikiranku seketika menjelajah
Teringat semua jerih payahmu ayah
Yang tak akan pernah kulupakan
Subuh yang menjadi saksi
Diiringi hujan-hujan yang deras
Kuteringat ayah yang selalu menemaniku
Hingga aku terlelap ke alam mimpi
Perlahan angin-angin berhembus ke arahku
Seakan berbisik suatu hal yang menyakitkan
Memori kepergian tentang ayah
Yang meninggalkan luka di hatiku
Sepatah kata yang pernah kau ucap
Tentang keinginanmu melihat kesuksesanku
Namun saat impian itu telah ku genggam
Kau meninggalkanku bersama impian yang terasa tak berarti lagi
Keheningan subuh membuatku merasa semakin kesepian
Terpuruk dalam kesendirian yang menyakitkan
Aku selalu berdoa kepada yang Maha Esa
Agar mempertemukan kita walau hanya sebatas alam mimpi
Tekadang aku merasa iri terhadap mereka
Yang masih bisa merasakan pelukan dan kasih sayangmu
Namun aku hanya bisa melihat pusaramu
Tapi tak pernah bisa menggapaimu lagi