Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh
Rinduku di ujung senja
Pagar hati kini bersenandung rindu
Membelah lara nan kian membara
Kembara Jelata dalam pena
Menukilkan jejak kelam
Semakin sahdu dalam kenangan
Akankah rindu ini terus bersenandung
Tinta menari berharap kertas tak menyakitinya
Sang Pena terus bersenandung
Kertas kertas itu pun menunggu
Datang silih berganti dengan rima bergelora
Daya terus membara
Mengalir bak sungai rimba
Teduh sejuk hingga muara
Gemercik air sejukkan suasana
Kerikil tajam menjadi buta berbara
Dua jiwa terbungkus rasa
Berharap jangan pernah sirna
HILANG
Ingin aku membenci
Ingin aku menjerit
Ingin aku meronta
Ingin aku menangis
Masih membekas cintamu
Masih terkenang indah bersamamu
Masih terbayang kisah antara aku dan kamu
Masih tersimpan indah dalam album kenangan
Hilang semua, ada batas antara kita
Hilang dalam dekapan usia
Hilang begini saja
Tapi
Rindu selalu menggoda
Rindu menghampiri sepanjang malamku
Rindu... Kemana aku harus mengadu
Rindu itu selalu menyapa
MALAM BERBALUT RINDU
Malam-malamku sepi
Malam-malamku tanpa kamu
Malam-malamku pergi tanpa pamit
Malam-malamku berlalu
Ketika
Rindu itu hadir aku galau
Rindu itu menghampiri aku gila
Rindu itu mendekat aku sekarat
Rindu itu mengutuk aku hilang logika
Sedih bercampur menjadi satu
Aku harus kuat
Kan ku nanti dirimu
Karena setiaku teruntukmu
RINDU ITU GILA
Rasa, ada datang tiba-tiba
Terseret dalam deras masa
Logika hilang tanpa jejak
Desiran darah mengalir tak tentu arah
Terhempas pasrah
Rindu ini memang gila
Gila berbalut bahagia
Gila bersenandung lagu-lagu asmara
Gila terbuai ayunan cinta
Gila di atas tiupan angin dan aksara
Gila ingin selalu bersama
Oh... Oh
Sayapku ingin kau ada
Terbangkan sunyiku
CINTA SUCI
Cinta dan rindu terpatri
Cinta dan sayang tersimpan
Cinta dan kasih terlukis
Cinta dan cinta
Cinta suci tak kan mudah patah
Cinta suci tak kan hilang tertelan masa
Cinta suci tak kan terhapus
Cinta dan cinta
Karena
Cinta itu datang tanpa paksa
Cinta itu hadir tanpa air mata
Cinta itu menghampiri tanpa ingin pergi
Cinta dan cinta
KANGEN
Sendiri menanti cintamu
Sendiri menghayal tentangmu
Sendiri menatap foto-foto di galeri
Sendiri ku balas ceritamu di FB
Kangen memelukmu
Kangen menciummu
Kangen dengan cerita-cerita barumu
Kangen ciri khasmu
Kangen
Kata yang terucap dari bibir mungilku
Kangen... Di manja
Kangen... Di belai
Kangen... Berpadu dalam malam syahdu
Kunanti
RINDU BERSELIMUT CEMBURU
Telah henti tawa cerita
Hari indah begitu menggoda
Debar jantung bertengger dengan mesra
Bibir tak lagi mampu berkata-kata
Manisnya rayuan mu
Terhempas aku dalam hayalan
Terbuai dalam ayunan sajak
Desiran itu kini mulai redup
Sejak permata itu berkilau lagi
Ada mutiara yang terlupakan
Ada batu giok yang tidak lagi kokoh
Senar itu kini gelap
Jiwa terusik
Cemburuku tak terbendung
Luapan emosi tumpah
Derai air mata membanjiri emosi
Pasrah
Cinta suci takkan berkhianat
HATI INI TELAH BICARA
Tak bisa ku jelaskan mengapa
Rindu itu datang tiba-tiba
Tanpa kicauan atau bisikan
Cinta itu getarkan rasa yang ada
Sakit dan bahagia
Buat hatiku bergetar
Rasa yang sudah lama ada
Tanpa alasan mengapa
Apa arti semua
Cinta itu bertahta di singgasana hati
Apa arti semua
Terperdaya dalam sangkar asmara
Apa arti semua
Kaku lidah untuk bicara
Coba tanyakan pada hatimu
Samakah rasa yang ku rasa
Cinta datang tanpa kenal waktu asa
Inilah garis cinta kita
SAYANG
Cinta mu terlalu suci
Aku tertunduk ketika menatap mata indah mu
Tuntutan dan beban kau pikul sendiri
Aku terpaku dalam hasrat hati
Rasa itu kau simpan dengan rapi
Terusir segala galau dibawah ilusi
Senyum tulus selalu tersaji
Kendati aku sadari itu terpaksa kau lakoni
Tawamu pelengkap sandiwara
Terbuai, bertahan walau tak seiring
Jalan kita sudah di takdirkan
Tanpa ada air mata dan penyesalan
Sayang
Tetaplah tersenyum dan tertawa
Aku rindu
Karena aku menyayangi mu
RINDU ITU GILA
Rasa itu hadir tiba-tiba
Terseret dalam deras masa
Logika hilang tanpa jejak
Desiran darah mengalir tak tentu arah
Terhempas pasrah
Rindu ini memang gila
Gila berbalut bahagia
Gila bersenandung lagu-lagu asmara
Gila terbuai ayunan cinta
Gila di atas tiupan angin dan aksara
Gila ingin selalu bersama
Oh... Oh
Sayapku ingin kau ada
Terbangkan sunyiku
RINDU BERSELIMUT CEMBURU
Telah henti tawa cerita
Hari indah begitu menggoda
Debar jantung bertengger dengan mesra
Bibir tak lagi mampu berkata-kata
Manisnya rayuan mu
Terhempas aku dalam hayal
Terbuai alunan merdu
Desiran itu kini mulai redup
Sejak permata itu berkilau lagi
Ada mutiara yang terlupakan
Ada batu giok yang tidak lagi kokoh
Senar itu kini gelap
Jiwa terusik
Cemburu ku tak terbendung
Luapan emosi tumpah
Derai air mata membanjiri emosi
Pasrah
Cinta suci takkan berkhianat